SISTEM ANALOG
Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variabel yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Sistem penyiaran berbasis teknologi analog membuat lembaga-lembaga penyiaran membangun infrastruktur penyiaran sendiri – seperti studi siaran, menara pemancar, antena dan sebagainya – karena teknologinya belum bisa konvergensi dengan teknologi lain. Akibatnya, biaya pemeliharaan dan pemakaian daya listrik menjadi relatif mahal (belum termasuk penggunaan lahan yang lebih boros).
Sistem penyiaran berbasis teknologi analog tidak bisa mengimbangi tuntutan industri penyiaran terkait jumlah permintaan penyaluran program siaran. Secara operasional, untuk menyalurkan banyak program siaran, sistem penyiaran analog membutuhkan banyak kanal frekuensi. Hal ini disebabkan satu kanal frekuensi hanya dapat digunakan oleh satu stasiun TV atau radio, sedangkan jumlah kanal frekuensi yang tersedia terbatas. Dari sisi penerimaan siaran juga bermasalah karena kualitasnya bervariasi meski berada dalam wilayah layanan yang sama.
Pada sistem analog terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut.
Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error dan tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti. Karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus – menerus merekam perubahan yang terus menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh sistem analog ini selalu ada peluang keragu-raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah sistem yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka-angka yang benar dan pas. Kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya. Sistem ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak kita.
Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut.
Salah satu contoh sistem analog adalah komputer analog. Komputer analog adalah komputer yang digunakan untuk mengolah data kualitatif karena komputer ini digunakan untuk memproses data secara terus-menerus dan mengenal data sebagai besaran fisik yanga diukur secara terus-menerus. Keluaran dari komputer jenis ini adalah dalam bentuk dial dan grafik, misalnya besaran arus listrik.
Keuntungan komputer analog adalah untuk memproses data dalam bentuk besaran fisik akan langsung diproses tanpa harus dikonversikan terlebih dahulu. Kerugian komputer analog adalah komputer ini kecepatannya sangat lambat.
Aplikasi Dimana Analog Sulit Atau Bahkan Mustahil Untuk Digantikan
1.Pemrosesan sinyal dari alam secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah berbentuk analog. Misalnya sinyal suara dari mikrofon dan seismograph. Walaupun kemudian bisa diproses dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan DAC. Pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah itu sangat sulit dan ini memerlukan orang-orang analog.
2.Komunikasi digital untuk mengirim sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga harus diubah dulu menjadi sinyal analog, yang juga memerlukan perancangan ADC dan DAC.
3.Penerima nir-kabel (wireless), sinyal yang diterima oleh antena penerima RF adalah analog (few milli volt, high noise).
4.Penerima optis mengirim data kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data harus diubah menjadi bentuk cahaya (light) = analog perlu perancangan rangkaian kecepatan tinggi, dan pipa lebar (broad band) oleh orang analog. (Saat ini kecepatan receiver 10-40Gb/s).
5.Sensor video camera : citra/image diubah menjadi arus mengunakan larik fotodioda sistem ultrasonik; menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang proporsional dengan amplitudo accelerometer; mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi itu adalah tugas analog.
6.Mikroprosesor & memory walaupun sesungguhnya digital, tapi pada kecepatan tinggi (high speed digital design), perilakunya mirip analog (dilihat sebagai sinyal analog).
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Sistem penyiaran berbasis teknologi analog membuat lembaga-lembaga penyiaran membangun infrastruktur penyiaran sendiri – seperti studi siaran, menara pemancar, antena dan sebagainya – karena teknologinya belum bisa konvergensi dengan teknologi lain. Akibatnya, biaya pemeliharaan dan pemakaian daya listrik menjadi relatif mahal (belum termasuk penggunaan lahan yang lebih boros).
Sistem penyiaran berbasis teknologi analog tidak bisa mengimbangi tuntutan industri penyiaran terkait jumlah permintaan penyaluran program siaran. Secara operasional, untuk menyalurkan banyak program siaran, sistem penyiaran analog membutuhkan banyak kanal frekuensi. Hal ini disebabkan satu kanal frekuensi hanya dapat digunakan oleh satu stasiun TV atau radio, sedangkan jumlah kanal frekuensi yang tersedia terbatas. Dari sisi penerimaan siaran juga bermasalah karena kualitasnya bervariasi meski berada dalam wilayah layanan yang sama.
Pada sistem analog terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut.
Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error dan tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti. Karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus – menerus merekam perubahan yang terus menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh sistem analog ini selalu ada peluang keragu-raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah sistem yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka-angka yang benar dan pas. Kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya. Sistem ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak kita.
Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut.
Salah satu contoh sistem analog adalah komputer analog. Komputer analog adalah komputer yang digunakan untuk mengolah data kualitatif karena komputer ini digunakan untuk memproses data secara terus-menerus dan mengenal data sebagai besaran fisik yanga diukur secara terus-menerus. Keluaran dari komputer jenis ini adalah dalam bentuk dial dan grafik, misalnya besaran arus listrik.
Keuntungan komputer analog adalah untuk memproses data dalam bentuk besaran fisik akan langsung diproses tanpa harus dikonversikan terlebih dahulu. Kerugian komputer analog adalah komputer ini kecepatannya sangat lambat.
Aplikasi Dimana Analog Sulit Atau Bahkan Mustahil Untuk Digantikan
1.Pemrosesan sinyal dari alam secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah berbentuk analog. Misalnya sinyal suara dari mikrofon dan seismograph. Walaupun kemudian bisa diproses dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan DAC. Pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah itu sangat sulit dan ini memerlukan orang-orang analog.
2.Komunikasi digital untuk mengirim sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga harus diubah dulu menjadi sinyal analog, yang juga memerlukan perancangan ADC dan DAC.
3.Penerima nir-kabel (wireless), sinyal yang diterima oleh antena penerima RF adalah analog (few milli volt, high noise).
4.Penerima optis mengirim data kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data harus diubah menjadi bentuk cahaya (light) = analog perlu perancangan rangkaian kecepatan tinggi, dan pipa lebar (broad band) oleh orang analog. (Saat ini kecepatan receiver 10-40Gb/s).
5.Sensor video camera : citra/image diubah menjadi arus mengunakan larik fotodioda sistem ultrasonik; menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang proporsional dengan amplitudo accelerometer; mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi itu adalah tugas analog.
6.Mikroprosesor & memory walaupun sesungguhnya digital, tapi pada kecepatan tinggi (high speed digital design), perilakunya mirip analog (dilihat sebagai sinyal analog).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar